Tahun 2011 diawali dengan noraknya gue, eva, dan mbak usdha yang ngotot banget pengen liat kembang api dari balkon kosan. Hmm..ternyata lumayan. malah bikin gue gak bisa berhenti untuk mendongak ke langit. Subhanallah,,momen ini cuma bisa diliat setahun sekali. disaat semua lapisan masyarakat merayakan pergantian tahun dengan caranya masing-masing. biasanya sih menyebarkan macam cahaya ke langit. bintangpun pensiun malam ini. atau ia sengaja bersembunyi?memberi tempat bagi kembang api :D
Kurang puas di balkon, kita naik ke tempat jemuran di lt.3. lebih banyak cahaya kembang api, tapi jauh. mbak usdha nyiapin lilin, karena di atas lumayan gelap. bias maknanya antara mau candle light talk atau ngepet HAHAHA. di atas sempat ngobrol2 lama. Semua dilemparkan ke forum. dari mulai tradisi tahun baru, sampai pacar gue Irfan Bachdim hahahah. ujung2nya malah ngebahas euphoria nasionalisme karena AFF kemaren. lumayan buat sharing. percakapan yang jarang sekali didapat anatar penghuni kosan ini pun berakhir karena telinga kita dirusak oleh lantunan musik dangdut dari tetangga sebelah zzzzzz -.- yang memaksa kita untuk segera turun dari balkon dan berfikir lebih baik menonton tv haha.
01.11 a.m
Gue dan eva pun tertidur pulas di kamar gue…Tadinya mau buat ni catatan refleksi jam segini. Tapi mata gak bisa kompromi. Maka,here it goes..sejumput cerita yang saya bisa tuliskan di tahun 2010 kemarin J (05.30 p.m)
2010-Time Reflection.
· DIDAKTIKA
Seinget gue, perayaan tahun baru 2010 kemaren gue dikosan (lagi). Tapi lupa sama siapa aja dan ngapain. Gak pentinglah. Tahun ini dimulai dengan gua yang sudah punya pacar. Adakah perbedaan? I don’t think so. mungkin karena gue pacaran long-distance, dan ketemu juga jika ada waktu yang BISA diluangkan. Selebihnya sama saja. Yang berbeda justru kesibukan gue. Gue memutuskan untuk pindah aliran dari Anggota Bem Jurusan gue menjadi anggota Lembaga Pers Mahasiswa dui kampus gue. DIDAKTIKA, namanya. Dari awal masuk kampus (yang katanya) hijau ini gue emang pengen banget masuk DIDAKTIKA (untuk selanjutnya gue sebut didak aja biar lebih gampang-red). Tetapi berhubung tidak ada teman yang se-aliran pemikiran dengan saya, maka saya harus menjadi pengikut dulu jadi anggota bemj. Setelah selesai masa jabatan, langsung caaaaauuu ke didak.
Awal masuk didak menjadi hal yang mungkin bakalan susah gue lupain. disambut dengan seorang lelaki gondrong-kucel-nyeremin dengan gigi tergerus zaman (HUAHAHAHAHA :p) yang langsung menyuruh gue untuk masuk ke dalam dan mengisi selembar formulir. Nice starting, I thought. Walaupun masih agak asing dengan suasana gedung ini serta asap rokok yang menjijikkan dimana-mana. Ketika mengembalikan formulir gue langsung diajak diskusi sama cowok yang ternyata PU didak. Hendro namanya. Gue yang notabene masih buta sama dunia beginian cuma bisa jawab satu-satu pertanyaan dia sambil celingak-celinguk.
Seiring waktu berlalu, jadilah gue bagian dari keluarga kecil ini. seneng, karena disini gue punya temen-temen yang se-aliran. walau harus diakui bahwa organisasi ini egois dan keras. Waktu terus berjalan dengan gue menjadi bagian dari didak. hari-hari pun bergelut dengan rapat redaksi-diskusi-bedah buku-hunting berita-pelatihan jurnalistik yang menyita (banget) waktu kuliah. wajar, jika IP gue berantakan. gue belum terbiasa membagi waktu dengan kegiatan sebanyak ini.
Begitu banyak kisah yang tertoreh disini. Persekawanan. Asmara sembunyi-sembunyi. Keegoisan. Sentimentil.
Sampai tiba saatnya kewajiban kuliah memaksa untuk memilih. Inget bunda di rumah, apalagi. Pacar pun keberatan melihat waktu untuknya yang terbagi. Semua seakan memaksa kalau gue harus ngambil keputusan. DIDAK atau KULIAH.
Sumpah demi apapun, ini keadaan terberat yang pernah gue alami. mengambil keputusan yang gue benci. Kalo gue boleh egois, gue gak mikirin ayah-bunda yang menyekolahkan gue jauh-jauh kesini dengan tujuan utama kuliah mah gue udah bodo amat sama kuliah. Tapi masalahnya gue punya tanggung jawab ke ayah bunda. Gue juga harus jadi contoh buat adek gue. Apalagi ada yang ngomong kalo gue emang pengen di didak, gue harus milih. kalo gue milih kuliah, mendingan fokus sama kuliah gue. kalo gue milih didak, ya fokus didak. jangan setengah2! Hal ini yang makin membuat gue bimbang.
Disini yang gue benci. gue gak boleh jadi egois. Tapi gue juga gak bisa munafik kalo gue masih pengen jadi bagian dari didak! arghh gue benci. apalagi pacar yang gak pernah setuju gue jadi anggota pers karena takut gue dianggap mahasiswa KIRI. Anjiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiir apa dah yang kanan-kiri?JELASIN DULUUUU!!!! Jadi nyesel gue denger kata-kata dia. temen2 juga ga ada yang dukung, katanya takut gue dianggap komunis. FUCK!
Siang hari. gue mengirimkan sms ke anak2 didak. nangis gue di kelas..sumpah. rasanya gak ngenakin banget! arghh. gue kayak kehilangan keluarga kecil gue. tapi gue gak mau terbenam dalam situasi seperti ini. gue mulai fokus kuliah dan ngebahagiain bunda…
Alhamdulillah walaupun udah gak di didak, tapi gue selalu berusaha buat keep contact sama mereka. malah hasilnya jadi gue lebih deket sama mereka. Allah emang selalu punya rencaha indah untuk kita :)
·
CINTA
CINTA
Tahun 2009 gue jadian sama seseorang. domisilinya semarang. long distance. awalnya pacaran untuk gaya-gayaan aja. mengingat gue doang bo’ yang jomblo di kosan. sial! gue masih trauma inget masalah cinta. sedikit optimis, tapi jauh lebih apatis. kalo di tahun 2009 kemaren gue masih sempat berharap pada 1 nama, akhirnya pada tahun itu pula harapan gue kandas. sia-sia. disitulah saat gue menghapus nama cinta dalam hati. menerima tawaran cinta hanya sebatas pelampiasan sakit hati, meski gue ga pernah mau menyakiti. jatohnya jdi plain. datar. dan gue sangat malas untuk membicarakan akar dari masalah ini. sangat kompleks dan….sudah lama dihapus dari ingatan.
Tetapi rupanya lelaki satu ini pantang menyerah. mungkin ia lebih mengerti bagaimana memperlakukan wanita selayaknya ratu. wanita mana sih yang gak luluh kalo disuguhin perhatian intens setiap hari? racun, emang. tapi tanpa kita sadari kita menghirup racun itu setiap hari, akhirnya kecanduan dan..addicted.
Mulailah berfikir untuk menjalani hubungan yang serius, dengan melupakan yang ada di belakang. namun tak segampang itu. entah berapa kali gue memutuskan hubungan sepihak dengan lelaki ini, sampai ia pernah terisak-isak di hadapan gue. entahlah, banyak teman yang berkata bahwa gue jahat. maaf, tapi mungkin ini akumulasi rasa tak percaya pada cinta. haha. klise.
Mulailah berfikir untuk menjalani hubungan yang serius, dengan melupakan yang ada di belakang. namun tak segampang itu. entah berapa kali gue memutuskan hubungan sepihak dengan lelaki ini, sampai ia pernah terisak-isak di hadapan gue. entahlah, banyak teman yang berkata bahwa gue jahat. maaf, tapi mungkin ini akumulasi rasa tak percaya pada cinta. haha. klise.
Menjalin hubungan selama hampir setahun ini juga ternyata menimbulkan kebosanan tersendiri, apalagi hubungan yang dijalani tidak berkualitas. maksudnya gue merasa tidak terlalu ada perkembangan yang signifikan dalam hidup gue. ketemu. jalan. makan. hal-hal yang diomongkan juga sudah terlalu jauh menurut gue, hingga membuat muak. entahlah, apa gue yang bosenan atau hubungan ini sudah menuju datar?
Terlepas dari rasa tidak percaya gue akan cinta, gue tidak pernah lupa untuk berdo’a kepada Tuhan untuk selalu memberikan gue seseorang yang baik untuk hidup gue. entah itu teman ataupun lebih. jika memang mereka bukan orang2 baik, gue minta dijauhkan secepat mungkin..
Dan do’a ini MUNGKIN terjawab beberapa hari menjelang setahunnya hubungan gue. entah ada angin apa dan untuk yang kesekian kalinya, gue mutusin hubungan. sebenarnya gue juga takut, karena terlalu sering diperhatikan secara intens hingga membuat gue addicted. tapi mengingat ada satu peristiwa (yang akan dijelaskan dalam chapter selanjutnya-red) dan lain hal, gue mutusin buat ini adalah benar-benar keputusan bulat. gue gak mau balikan lagi. pengen sendiri. mungkin ini bisa sedikit mencerahkan fikiran.
maaf, sepertinya tahun ini gue jahat banget sama pria ini. tapi keputusan ini sudah diterima kedua belah pihak lho..dan semoga tidak ada yang sakit hati, bahkan dendam. yah, walaupun gue tau ini sama2 berat, tapi gue sangat yakin ia bisa mendapatkan seseorang yang lebih baik dari gue, karena gue gak baik buat duia. sepertinya ia terlalu baik buat gue yang masih “liar”.
Meninggalkan seseorang yang sangat baik menimbulkan pertanyaan yang mempunyai pola sama di kalangan temen2 gue. Intinya merujuk pada satu hal: GUE BEGO. sialan… mereka gak tau aja apa yang gue rasain. haha. I can fill my face with smile but tears dropped in my deepest heart. now what???
Gue cuma bisa senyum2 aja. dan tetep berusaha membiasakan diri untuk sendiri. sang mantan pun masih intens memberikan perhatian, yang mau tak mau harus gue balas dengan datar. gue gak mau semakin jauh menyakiti hati orang dengan memberikannya angin surga.
Awal Oktober, gue butuh satu buku bernama TATA BAHASA BAKU BAHASA INDONESIA untuk mata kuliah translation gue. berhubung temen gue di Bahasa Indonesia Cuma anak didak, y ague sms mereka semua. Ferdy, Citra, Jabbar. karena kebetulan yang paling cepat bales itu Jabbar, mau gak mau gue harus make bukunya dia. padahal setelah itu kedua orang tadi juga menyanggupi untuk memeinjamkan gue haha. tapi gue gak enak sama Jabbar, akhirnya gue ke didak lah. buset kangen banget gue ama ni gedung. 304 apalagi haha. setelah selesai minjam-meminjam buku gue balik.
Besoknya, gesper gue ngilang. padahal celana tinggal atu2nya yang harus dipakein gesper karena resletingnya kga beres. yang laen masih di tumpukan kaen kotor. Bingung nyari, akhirnya inget kalo kemaren dipake bajay. gue goncang2 lah dirinya yang masih tidur sambil nanya “woy, gesper gue mana?kemaren lu pake kan?buruan gue mau kuliah ini, udah telat”
Dengan mata sembab dan nyawa yang mungkin masih setengah dia pun jawab “tau dah, kemaren dipake Jabbar..” BUSET!!!!!! gue gedeg banget dah. tau sendiri barang kalo udah sama anak didak pasti susah dikembalikan. asyu.
Oh iya, malam itu gue sms anak2 didak buat besok bantuin gue surprise-in sari yang ultah. nah kebetulan siangnya jabbar bales. sekalian aja gue langsung nembak “woy, gesper gua mana??!!”
Eh dia ngeyel. katanya gak tau apa2 masalah gesper. malah ngecengin gue lagi..dasar. Ujung2nya sms-an panjang dah, gatau kenapa.
Hahahaha. entah apa ini namanya. akhirnya gue ngerasa jabbar (untuk selanjutnya akan saya sebut silent man-SM-red) lucu juga. entah gue yang emang gampang suka sama orang atau ini gift from God,naturally haha.
Begitu gue datang ke didak buat surprise-in sari, ngerasa ada yang aneh aja. tapi ga tau apa. grogi gak jelas gitu gue haha goblok banget kalo diinget2. tapi gue kan sometimes can be a NICE pretender. jadi gak ada yang tau hehehe. sampai pada saat kacamata kesayangan gue pun ketinggalan di didak. dan si silent man yang nyimpen. pake alasan itulah dia jadi ada alasan buat sms gue (kali aja hahahahaha). mana balikinnya tengah malem buta lagi. ngeselin aja.
Entah si silent man ini punya perasaan yang sama ke gue atau gak, gue gak pernah tau. gue juga belom tau perasaan ini suka atau sekedar kagum doang sama pembawaan beliau haha. daripada terburu-buru, gue lebih suka berdiam. gue biarin angin yang ngebawa perasaan gue. makanya gue gak pernah mau tau gimana perasaan gue sendiri, bahakan perasaan si silent man.
BAJAY lah yang akhirnya sms si silent man. dia bilang gue baru putus dari cowok gue dan si silent man mau gak jadi pacar gue. asyu emang. awal mulanya kan gue yang ngecengin dia, eh malah dia bilang gue kalo emang mau ama si silent man harus bener2 putus dulu dari cowok gue. LAAAAAAAAHHHHH, emang selama ini gue putus maen2 yak? tabok nih.. sialan. gue gak nyangka bajay langsung sms si silent man. pantesan dia langsung nlp gue. spik2nya nanyain gimana kacamata gue. halah. argh inget tlp itu jadi ngebuat gue malu! kocak banget, pake digangguin kiki lagi..wadaw.
Sampai akhirnya si silent man pun mulai sering sms gue. yah walupun kadang isi sms nya suka gak jelas, ngebingungin. gue tetep menganggap bahwa dia Cuma care sama gue sebatas temen atau apapun itu. gue juga takut ini Cuma jadi euphoria sesaat doang. makanya gue agak males2an nanggepin. malu2 koala (gue ga suka kucing).
Bukannya sok, hanya gak ingin terlalu berharap. abisnya dia wagu sih, ngebingungin. udah tau gue lemot, susah nangkep sinyal. makanya gue selalu menganggap dia gak punya perasaan lebih dari temen sama gue.
Yah gue nyadarlah gue siapa. lemot banget gini. nulis juga males, wacana kurang. lah dia mah PU DIDAK. males aja gue ntar kalo di sama2in sama dia.ugh!
Gak mungkinlah orang kaya dia yang pinter gitu milih cewe lemot kaya gue ini. itu fikiran gue dulu, akumulasi atas rasa tidak ingin berharap sih sebenernya haha. gue juga belom mau memastikan perasaan gue. takutnya cuma euphoria.
sari jablay juga gak mau terlalu bantuin gue, tiap gue cerita dia Cuma senyum2 najis plus ngomong “rasain aja dulu butet..enaknya, enggaknya, paitnya..ntar juga tau jawabannya..tunggu aja.” lah gue mah kalo udah digituin yaudah, gue menganggap kalo silent man ga doyan pacaran hahahha joke!
gak, gue nganggep kalo silent man adalah orang yang gak bisa gue tebak, jadinya y ague biarin mengalir aja.
ada gossip di didak. tentang settingan. entah gossip ini muncul kembali setelah anak2 didak mencium kedekatan gue dengan PU mereka, atau entah emang ada yang namanya settingan itu. jadi, menurut sumber yang gue percaya, dulu dia juga jadian sama salah seorang anak didak karena pacarnya pengen ngebuat dia tetep konsen di dida. dia juga taunya setelah hampir setaun jadian dengan sang pacar. dia ngomong ke gue dengan muka yang serius, meyakinkan gue kalo itu sakit banget rasanya. dan dia gak pengen gue digituin. entah silent man ngedeketin gue karena emang dia suka sama gue atau karena emang ada kepentingan dibalik itu semua, dia hanya memperingatkan gue. masalahnya, dia juga kaget karena begitu cepatnya si silent man berubah. dari yang dulunya dikira anti wanita eh malah sekarang intens sms gue. entahlah.
sumpah yeeeee, gue langsung aja naik spanning denger dia ngomong gitu. gue mikir kalo mereka jahat banget, termasuk si silent man. gue mikir mereka orang yang paling gak punya perasaan. gue sempat marah2 ke silent man, hingga dia bersumpah bahwa tidak ada hal semacam itu di didak. gue masih gak percaya, makanya mulai males2an dengan ini semua. kalo maling ngaku ya mungkin penjara ada di tiap gang kali ya.
tapi kalo kata bajay, si silent man bukan tipe lelaki yang seperti itu. lagian, kata dia apa yang dipentingin dari gue? masuk didak lagi? ngapain…wacana kurang, nulis males, hadehh…sari polos banget. jadi malu saya. tapi tetep aja gue masih ngerasa begitu. entahlah..masih terus aja ada fikiran buruk tentang apa yang gue jalanin sekarang.
suatu siang si silent man sms gue, ngajak ngomong sesuatu yang penting. sebelumnya emang ada masalah menyangkut orang yang suka sama dia. makanya gue bilang sama orang yang suka sama dia “mamam noh cowok..wong gue gak pernah sms dia duluan. gue gak maul ah rebut Cuma gara2 adam satu ini..tapi bukan salah gue kalo dia yang sms gue”
gue udah males, sumpah. udah gue apatis masalah beginian, eh pake diribetin masalah ginian lagi..ogah banget sumpah. makanya waktu silent man sms gue, pengen ngajak ngomong, gue males2an. gue takut dia marah sama gue karena isu settingan itu masih gue yakini adanya. selain itu, gue juga males lah kalo deket2 dia malah ada yang sakit hati. dih, yang ada hubungan gue dikutuk zzzz
tapi apa mau dikata, kaki ini melangkah juga akibat paksaan anak kosan. malah sampe ada yang taruhan, kalo gue ditembak malem ini, gue harus nraktir mereka. gue iyakan saja, karena gue yakin, silent man gak bakalan nembak secepat ini. gue tadinya didandani ala kurt cobain (kk gue-red :p) tapi akhirnya gue menolak karena aneeeeeeeeeeeh banget. gak bias ague pake kemeja. akhirnya kembali ke kaos belel turunan kk gue.
singkat cerita, setelah dijemput dan nangkring di pramuka, ngobrol2 lah. awalnya spik2 doang entah ngobrolin apa. samapailah saat dia mulai nanya settingan2 gak jelas itu, dan akhirnya mengutarakan perasaan…halah!
intinya jadisn. that’s it.
sederhana, tapi gak bisa lupa.
oiya, si silent man ini sempat ngajak nonton teater lewat message di fesbuk lho…tapi tetep. ga jelas antara nanya atau ngasih tau. ya gue cuekin aja. gue kira dia Cuma inform, not invite.
seterusnya ya bisa ditebak sendiri. pacaran tapi kayaknya gak ada yang perlu diubah. hanya status. selebihnya ya prhatian, obrolan, berantem, marahan, jalan, layaknya anak muda hahahahah
tapi si silent man ini aneh tauuuuuuuu. dia mah kagak ada romantis2nya. entah karena dia baru pertama kali pacaran atau emang dia aneh. hmmm…
kata bajay sih dia romantis dengan caranya sendiri, dengan bahasanya sendiri. emang gue akuin dia lemah di kemampuan verbal, apalagi ngomongin perasaan sih. tapi inget, gue gak keberatan, gak ngeluh juga. sesekali mungkin..hehe. itu juga mungkin karena kesibukan dia ngurusin negara (pret), trus jarang ketemu, guenya ngambek. ya biasalah..apalagi dia sms juga selalu pake topic. gak pernah kali ngirimin apaan kek buat gue, puisi kek, apa kek hahahahaha
kata bajay gue yang salah. banyak maunya. ya bodo amatlah. kalo gak suka tinggalin gue, gampang. toh gue udah apatis sama masalah cinta. maaf kalo terpaksa ngomong kalo gue apatis, tapi mungkin ini akumulasi rasa yang pernah gue terima. apatis dalam arti gue membiarkan semua ini mengalir, gak mau berfikir terlalu jauh ke depan karena takut dipukul mundur ke belakang, sewajarnya ajalah. rasional. toh kalo jodoh mah gak bakalan jauh2 dari gue.
tapi yang pasti gue gak mau nyakitin. intinya menjalani semua ini dengan ikhlas dan wajar, tanpa ada yang merasa tersakiti. ngomongin cinta mah basi. kalo gue sayang ya tunjukin aja, sesekali verbal-lah, tapi gak juga lebay. toh kalo lo sayang juga yang tau Cuma lo dan Tuhan lo, selebihnya biar orang lain yang ngerasain, yang jadi recipient.
setidaknya, gue jadi punya semangat hidup untuk tinggal di Jakarta. jadi ada yang gue fikirin, yang buat gue geregetan dengan tingkahnya yang wagu, pemikirannya yang dewasa dan selalu bisa meredam amarah gue. maaf, gue hanya mikir untuk saat ini saja. selebihnya gue rasa akan lebih enak jika hidup ini mengalir saja.
gue sayang dia.
titik
apa kalian perlu tau?
:)
* it has been two months after, and always wish that there will be a third,forth,..everlasting 
· KELUARGA
gue selalu merasa keluarga gue adalah keluarga yang terbaik di dunia. dari kecil, gue gak pernah ngerasain tidak adanya kasih sayang dari bokap nyokap, bahkan adik kakak. gue selalu ngerasa cerita2 tentang permasalahan keluarga itu adanya di sinetron aja. beneran.
waktu jaman2 labil (SMA) sih sempet ada cekcok sama nyokap, sampe akhirnya gue kabur dari rumah seminggu. nginep di tempat sobat gue, tapi lucunya bokap gue malah tau dari nyokapnya temen gue kalo gue ada disono. alhasil, bokap pun tiap hari sms jangan lupa makan dan nanyain kapan mau pulang, biar dijemput. gue cuekin aja.
malem pertama gue kabur, bokap nyariin gue naik motor sama adek gue. sampe adek gue sms kalo bokap jatuh dari motor. gue kaget banget, sedih, pengen pulang dan minta maaf. tapi namanya remaja, lagi labil2nya, gue Cuma diam membeku.
akhirnya bokap nyokap jemput gue di rumah temen gue. gue kaget, abis pulang jalan2 sama temen gue ini. akhirnya gue langsung dipeluk bokap dan nangis di pangkuan nyokap. kita langsung ngobrol 6 mata masalah ini. gue mencurahkan semua uneg2 gue ke nyokap bokap, masalah komuniksi kita yang kurang begitu baik akhir2 ini.
nyokap pun langsung menengahi, dan mulai membuka fikiran untuk mau memahami jalan fikiran gue. kata nyokap, semua yang lalu2 udah ditutup, mulai sekarang kita buka lembaran baru untuk saling menjaga komunikasi dengan baik. jadi gak salah paham.
masalah selesai. case closed.
masalahnya sepele. dari awal tamat SMA, gue udah ngomong ke bokap kalo emang gak pengen kuliah di medan. tapi salahnya gue dulu jarang ngobrol sama bokap, karena bokap juga sibuk banget kerja. bokap kaget waktu gue emang niat banget pengen ke jawa (bandung sebenernya), karena dia mungkin gak kuat kali jauh2 dari putrinya yang cantik ini hahahah
akhirnya bokap ngasih pilihan, kalo mau kuliah diluar ya harus negeri ya? gue iya2in aja, nganggep kalo SPMB itu gampang. begonya gue yang waktu SMA kerjaannya Cuma berorganisasi-pacaran-nongkrong gak pernah membuka mata kalo temen2 gue dengan susah payah belajar buat lulus universitas negeri, gue malah nyantai. alhasil, kagak lulus lah gue di UNPAD.
bokap udah menyediakan segala macam formulir universitas swasta di medan buat gue pilih. malah bokap sempet nawarin buat masuk USU aja, lewat jalur belakang karena ada kenalan. DIIIIIIIHHHHHHHHHHH, ogah banget! emang gue sebego itu apa? gue kan gak masuk USU karena gue emang gak ngambil pilihan disono. waktu ditawarin PMDK di SMA aja gue gak mau…ogah. (gak nyombong)
gue pun dengan segala macam alasan menolak bokap, karena EMANG GAK NIAT. gue prefer untuk pending masa studi gue setahun daripada harus kuliah di medan. busuk banget kampusnya, bosen juga lagian gue disono udah 18 tahun. nah, dari sini hubungan gue sama bokap mulai gak enak. bokap mungkin mulai ngerasa gue bandel, gak bisa dibilangin kali ya? nyokap juga mulai ter-provoke denger ocehan2 tetangga jahil. jadilah hubungan mulai gak enak. nyokap gak tau apa yang gue mau dan rasakan, begitupun sebaliknya.
gue udah daftar bimbel, tapi masuknya masih lama. bosen di rumah, gue mulai kefikiran nyari kerja. apa aja, yang penting gak bête gue di rumah. akhirnya gue kerja di ADIDAS original store punya temennya temen gue. jadi, temennya temen gue punya usaha distro lokal satu-satunya di medan. nah bokapnya nyuruh dia buka usaha lagi, jadilah dia milih produk ADIDAS yang originalnya baru pertama kali di medan. kerja part time, gentian sama temen gue karena dia juga udah mulai padet jadwal kuliahnya.
bokap gak tau kalo gue kerja, bisa ngamuk doski. Cuma nyokap yang tau, karena emang semua yang terjadi dalam hidup gue, gue ceritain ke beliau. gue pergi pagi pulang siang, atau pergi siang pulang malem. nah kalo pulang malem ini yang ngebuat bokap curiga. darimana gue malem2, bawa motor lagi.
akhirnya lama kelamaan nyokap cerita ke bokap. reaksi pertama bokap ya emang ngamuk, ngomong kalo dia masih sanggup ngebeliin apa yang gue mau. lagian katanya di silsilah keluarga gak ada anak cewek yang nganggur masa studinya trus kerja. buat malu aja, kata bokap. gajinya gak seberapa, karena tamatan SMA. untung nyokap emang obat penenang buat bokap, jadi akhirnya bokap mengerti kalo gue kerja bukan buat cari duitnya, tapi pengalaman dan untuk mengisi waktu luang gue.
tapi sumpah, kerja itu pengalaman banget! sejenak lo bakalan bisa ngeliat dunia dari sudut pandang yang berbeda. lo bakalan tau gimana susahnya nyari duit, jadi gak bakalan minta macem2 yang nyusahin bokap lo.
orang2 di dunia kerja umumnya juga lebih dewasa. entah karena tuntutan zaman atau mereka sudah lama dan terbiasa di dunia kerja. temen2 gue baik banget. sumpah. suka kangen sama mereka, tapi entah ini penyakit atau apa, gue suka loose contact sama orang2 yang pernah ada dalam kehidupan gue. entah karena hp gue yang sering banget rusak, atau gue yang ceroboh dan cenderung sibuk. halah. suka kangen sama mereka semua..kalo gue balik ke medan dan jalan ke mall itu, mereka udah gak pada kerja disitu lagi..hiks
gue juga sempet kerja di POINTBREAK, distro anak2 surf gitu juga. tapi Cuma pas event, sebulan. disini gue sibuk bimbel, jadi suka ganti2 shift kerja. nah, yang kerja disini juga kebetulan anak2 kuliah yang lagi pada libur. keren banget, masa temen gue udah punya mobil sendiri tapi masih aja pengen kerja. akhirnya dia gak tahan, 2 minggu kabur hahahahah.
gokil banget dah kerja disini, anak muda banget. kalo lagi sepi yang dateng, kita suka ngumpul dan ngobrol. tapi kalo udah diliatin SPV nya, kita mencar sambil dorong2an gitu hehehe. suka makan malem bareng abis kerja, nongkrong, seru banget. sampe kangen. mereka juga support banget waktu tau gue emang pengen banget kuliah di jawa. mereka suka ngelindungin gue kalo diam2 gue kerja sambil belajar materi yang di bimbelin tadi pagi. hahahahhaha
malem terakhir kerja, kita ngumpul di hotel tempat SPV kita yang emang asli Jakarta. makan2 besar, tapi ujung2nya nangis waktu pada mau pulang. sediiiiihhhhhh…tapi kita janji bakalan ngumpul2 lagi.
waktu gue ultah yang ke 19 kan emang surprise banget tuh, pertama, gue lulus UMB di UNJ. trus gue kasih tau semua temen2 gue dan janjian besok ketemuan, sekalian gue nraktir mereka. waktu ngumpul gue dikasih wejangan biar gak lupa sama mereka, baek2 di Jakarta, jangan jadi orang sombong, macem2 deh. gue juga dikasih hadiah sama siqha dan anggun, temen akrab gue waktu kerja. sedih mau ninggalin mereka..
apalagi sekarang udah loose contact sama anggun, si imut nan centil. dia hilang ditelan kota medan. Cuma sama siqha yang masih suka kontek2an..yang cowok2 juga pada sibuk kerja. mana nomer hp mereka pada ilang lagi..hanya jejaring sosial seperti fesbuklah yang bisa dimanfaatkan. tapi karena mereka juga ga tau kalo gue sekarang udah pake kerudung, jadi suka gak percaya kalo itu gue, haduh2.
setidaknya sampai saat masalah muncul menjelang akhir tahun 2010 ini.


owh......
ReplyDeletejadi begini ceritanya butet dan si P.U
hehehehehhe
nice story/....
gak kangen pengen nulis lagi???? ditransformasi kan bisa,, ada uang lelahnya lagi...
wkwkwkwk
iya dong..sok romantis ye? ahahahha
ReplyDeletedih, emang trans nerima ye?bukannya kaga...