Tuhan adalah satu sosok yang diciptakan manusia untuk mensugestikan dirinya (Teori Feurbach).
Dengan kata lain, Tuhan hanya ada ketika manusia merasa tersiksa, merasa ada di ambang kehancuran. Ketika saat itu tiba, maka sosok Tuhan muncul sebagai pelindung dalam imajinasi manusia. Manusia berharap akan adanya satu sosok Maha Besar yang akan melindungi mereka dimanapun berada, Pada akhirnya, manusia pun memimpikan akan adanya Surga dan Neraka.
Surga dan Neraka muncul karena adanya peraturan yang dibuat oleh Tuhan (atau Manusia sendiri? Entahlah, saya juga masih mencari jawabannya..). Yang tidak mematuhi peraturan, ya tempat akhirnya di Neraka. Bahkan aku pun tidak mengetahui bagaimana bentuk tempat akhir manusia nanti. Misterius kan? Bagi yang mematuhi peraturan, tempatnya di Surga. Layaknya sekolah, yang terlambat belajar di luar kelas, sedang yang tidak belajar di dalam kelas dengan ruangan Full AC.
Aku tak menyalahkan Feurbach yang terkenal Atheis. Aku hanya meragukan apakah aku sudah benar-benar meyakini apakah aku mempunyai Tuhan, layaknya yang sering disebut-sebut lidah manusia. Jika aku benar-benar merasa bahwa Ia ada, merasa bahwa saat aku ibadah adalah saat dimana aku bisa berkomunikasi dengannya, pasti aku akan menangis hebat. Hatiku bergetar, mendapati diriku tengah berkomunikasi dengan sosok yang Maha Agung.
Tetapi pada kenyataannya berbeda. Aku masih beribadah sembarangan. Mengadu hingga terisak hanya jika aku merasa terdesak. DASAR MANUSIA!! Ya, aku terima jika diumpat seperti itu. Tetapi aku jujur. Aku masih susah meyakinkan diriku bahwa aku punya Tuhan, Mungkin aku punya ketakutan, akan Neraka tentunya. Mungkin juga beribadah karena terbiasa…kan? Tapi untuk apa itu semua? Keyakinanku semu. Tetapi, hey..aku ingin sekali berkomunikasi dengan Penciptaku. Entah bagaimana pun caranya…do you?




0 comments:
Post a Comment