As simply as the title, i do love my life a lot. Bukan membanggakan, atau malah ingin pamer. Hanya sekedar berusaha mensyukuri apa yang Tuhan sudah kasih untuk saya. :)
Saya memang tidak kaya, orang tua pun tidak. Saya hanya berasal dari keluarga yang sederhana, dengan seorang ayah dan ibu yang hebat. Mereka cukup, sangaaaat cukup untuk menjadi pondasi bagi keluarga kami. Hingga kami tumbuh tanpa secuil pun kekurangan dalam sebuah kehangatan keluarga. Bahkan hingga hampir semua anak dari ibu saya merantau untuk sekolah dan bekerja, kami masih tetap disatukan oleh perasaan cinta yang luar biasa. Lebih dekat malah.
Saya tidak cantik (ya meski ga ada yang bilang jelek juga :p). Tapi saya selalu percaya saya cantik (nah loh bingung kan?). Ya maksudnya saya selalu percaya apa yang Tuhan sudah "setting" di tubuh saya adalah hasil karya terbaik dari tangan Dia yang terbaik, jadi saya selalu menjaganya. Mensyukuri, lebih tepatnya. Saya bersyukur punya seseorang yang (mungkin) merasa saya adalah wanita paling cantik (ciegitu). Seseorang yang selalu mengajarkan saya untuk bersikap dan berlaku sederhana, begitu bersahaja. Seseorang yang mampu membuat tertawa saat saya sedang sedih-sedihnya, yang mau ngapus airmata saya dan ngatain saya jelek kalo lagi nangis (iya lupa ada yg ngatain jelek, but it was an exception), yang masih mau nyium kening saya bahkan saat saya sedang lecek2nya. Seseorang yang sejak tanggal 21 Oktober 2010 hingga detik ini masih ingin bersama saya. Apa lagi yang saya butuhkan?
Saya tidak harus berpura2 agar orang mencintai saya, atau menggelontorkan kisah-kisah dusta untuk membuat orang merasa simpatik terhadap saya. No, none of you should do these because its digsusting. People may notice you at first but might dump you later on. Bersikaplah apa adanya, namun bukan berarti tidak mempunyai etika pergaulan. Berbaurlah, tetapi jangan biarkan dirimu menjadi campuran. Kamu tetap harus menjadi 1 unsur yang berdiri sendiri. Tidak perlu ikut-ikutan merokok, mabuk2an, drugs, free-sex, yang bukan mencerminkan dirimu. Jangan ikut arus yang buruk, yang tidak berguna untuk hidupmu, masa depanmu? Takut kehilangan teman? Bullshit. Kalau kamu menjadi apa adanya kamu, berbuat baik dengan semua orang, punya attitude bagus, saya yakin semua orang ingin menjadi temanmu. Jadilah orang yang menyenangkan, bisa memberi energi positif untuk lingkungan. Jujur, sampai sekarang saya masih berusaha untuk itu kok. Kamu gak sendiri :)
Saya tidak punya banyak sahabat, meskipun teman mungkin tidak bisa terhitung. Tetapi saya bersyukur masih ada sahabat yang rela saya telp kapan aja disaat saya galau, sedih, marah, emosi. Masih ada yang mau saya marah2in (padahal bukan salahnya, tapi habis itu saya tetap minta maaf) kalo saya lagi kesel sama orang. Masih ada yang mau nemenin saya "kabur" tengah malem ke resto 24 jam buat saya "gegalauan".
Sebenernya hidup saya gak lebih baik dari orang lain, gak juga lebih buruk. Ini cuma cerita saya yang sedang menghargai hidup saya yang masih Tuhan izinkan untuk diperpanjang hingga saatnya. Catatan ini juga dibuat sebagai pengingat saya untuk selalu mensyukuri hidup apapaun keadaan yang terjadi nanti.
Cobalah berhenti berusaha begitu keras untuk "being involved in a society", stop being a social climber. You only ashamed yourself, guys. Trust me :)
Better you improve your self-quality, berteman baik dengan semua orang tanpa berpura2, berhenti berusaha untuk terlihat "sama". Beda itu indah kok, intinya kita harus menghargai aja apa yang kita punya. Semuanya akan terlihat indah, tanpa kita perlu banding-bandingkan dengan punya siapa. Coba urutkan seperti cerita saya: ada berapa banyak orang kah yang harus anda hargai keberadaannya? Mungkin saja lebih banyak dari saya :)



0 comments:
Post a Comment