Oct 27, 2011

Hell-O

Wanita yang baik adalah tulang rusuk dari pria yang baik. Wanita yang baik diciptakan untuk pria yang baik pula. Selentingan kata-kata yang belum jelas kebenarannya ini pun terkadang sering merasuki otak kiriku. Apakah aku wanita yang baik? Karena sungguh, aku percaya dan yakin bahwa ia pria yang sangat baik. Melebihi ayahku sendiri. Terkadang aku merasa menjadi jahat, bahkan terlalu jahat terhadapnya. Hal inilah yang belakangan ini memicu sikap diamku.
            Diam bukanlah suatu penyelesaian yang baik, bukan pula merupakan cara komunikasi yang diharapkan seorang pasangan terhadap pasangan lainnya. Jika mulai begini, maka fikiran-fikiran liar akan dengan sangat cepat bercabang hingga ke luar dari akal sehat ini. Ketakutanpun semakin menjadi-jadi. Intinya : ketakutan akan suatu perasaan kehilangan. Entah cepat atau lambat. Entah sakit atau sudah datar, tapi semuanya pasti akan menjadi suatu kepastian. Entah itu baik atau buruk, entah itu menyenangkan atau menyedihkan.
            Aku sering sekali merasa begitu jahat, begitu sering merepotkan dan membuat panik dirinya. Aku seakan tidak percaya karma, atau hukum timbal balik seperti yang selama ini aku pegang sebagai prinsip. Ahhhhh, anggap saja ini catatan bodoh, dan si penulis hanyalah seorang yang cemen untuk mengakui bahwa dirinya terlalu sayang......

Rawamangun, 27 oktober 2011
10.51 a.m

Share:

0 comments:

Post a Comment