Mar 21, 2011

lima.lima.lima.lima.lima.

Lima.
Bilangan ganjil, yang tak bisa dibilang kecil. ia tak juga besar, namun bisa dipertimbangkan. Setelah 5, ada 6, 7, 8, 9, dan bilangan belasan. lima mungkin seperti balita, yang sedang coba melangkah terpatah-patah.

Ini cerita tentang 5. cerita statis, bukan dinamis. sampai lima aku masih bertanya2, apakah ini euphoria? atau mungkin rangkuman rasa tak percaya? lima yang telah membuatku bahagia, menangis, cemburu, tertawa, terluka, bahkan mencinta. tapi lima bukanlah badut, atau jua belati. ia hanyalah catatan kaki, yang sewaktu2 bisa hilang dari halaman, ataupun bersambung.


Sampai lima aku meng-analisa, inikah bahagia? atau adakah yang terluka? lima mungkin menyakiti segelintir hati, tapi ia memberikan seraut senyum di bibir ini. entahlah, apa yang lima lakukan mungkin hanya lima yang tahu, tak juga aku, ataupun kau. lima-lah yang mencatat. 

Lima ini fakta, tapi tak tahu berujung dimana. bisa saja esok ia mati. pergi bersama malaikat maut.
Ataukah lima masih setia selalu di belakang 6, 7, 8, 9, dst….?

Tapi Lima tak sendiri, aku janji.


21th March 2011,
Share:

0 comments:

Post a Comment